loader image
Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai
bappeda@mentawaikab.go.id
62 759 320 050
62 759 320 050

Pumumuan Muntogat Pagettasabbau, Cerita Relasi Kosmis Rakyat Suku Bangsa Mentawai

Bappeda Kab. Kep. MentawaiBeritaBerita BAPPEDAPumumuan Muntogat Pagettasabbau, Cerita Relasi Kosmis Rakyat Suku Bangsa Mentawai

Pumumuan Muntogat Pagettasabbau, Cerita Relasi Kosmis Rakyat Suku Bangsa Mentawai

  • Comments: 0
  • Posted by: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai

Dengan bangga kami mempersembahkan peluncuran buku “Pumumuan Muntogat Pagettasabbau, Cerita Relasi Kosmis Rakyat Suku Bangsa Mentawai”

Kekhasan mitos, legenda dan dongeng suku bangsa tradisional Mentawai, dalam menggambarkan
relasi-relasi kehidupan kosmis itu, pada dasarnya mewujud dalam tiga bentuk dan prinsip relasi dasar,
yaitu:1) hubungan sosial seimbang inter-klan; 2) hubungan sosial harmonis antar-klan; dan 3)
hubungan yang dekat dan baik dengan alam sekitarnya. Wujud relasi itu dimaknai sangat mendalam,
selain fisikal juga metafisis. Bahkan sangat mengedepankan hubungan seimbang antar-roh, dengan
prinsip relasi tegas pada solidaritas, kesetaraan, sederajat, ekualitas, dan tentu saja anti dominasi. Di
dalamnya, hal dominasi hanya akan menciptakan ketidakseimbangan dan mengakibatkan roh
mengembara, sakit dan kematian. Wujud, makna dan prinsip-prinsip relasi itulah yang kemudian
telah mendasari corak hidup, budaya tradisional Mentawai, termasuk sistem religinya Arat
Sabulungan, agama tradisional suku bangsa Mentawai.

Sebuah agama yang mempercayai alam sebagai wujud suprim. Agama yang juga menganggap alam
bukan hanya memberikan ide teofani, atau ekspresi adekuat wujud suprim, tetapi juga manifestasi dari
yang ilahi itu sendiri. Alam bukan hanya disebut Ibunda-Bumi, tempat dan sumber kehidupan segala
makluk, tetapi juga Tuhan alam (Pettazzoni 2000). Dalam Roh-Nya, Tuhan alam itu ada pada semua
unsur kosmis. Dia ada di langit sana, sebagai penguasa langit (Taikamanua). Dia juga berada di hutan,
sebagai penguasa hutan dengan segala isinya (Taikaleleu), dan ada di laut sebagai penguasa samudera
(Taikalaut). Atau di dunia bawah, dunia orang-orang mati (Taikabaga). Roh-Nya juga ada pada semua
makluk, bahkan benda mati sekalipun. Semua unsur kosmis itu saling terkait dan memiliki hubungan
sederajat satu sama lainnya. Dengan memilki relasi baik dan harmonis dengan-Nya, Ibunda-Bumi
atau Tuhan alam itu menjadi jaminan pasti selamat, berkembang, beranak cucu, dan mudah
mendapathkan rezeki, terutama dari hasil tani dan berburu. Karena itu pula pantang berlaku semena-
mena, membakar hutan, atau merusak alam.

Selamat membaca

Penulis : Panulis Saguntung
Penerbit : BAPPEDA Kabupaten Kepulauan Mentawai
Halaman : 365 hlm

 

Tinggalkan Balasan

CETTAR!